Saturday, June 24, 2006

Pelupa, part 2

Saya kok jadi lupa masukkin cerita tentang pelupa ini yang jadul banget.....Kayaknya yang paling parah....


Ceritanya waktu kami akan menikah calon suami masih ada di Belanda, dan hanya dapat 10 hari cuti dari tempatnya stage ( praktek kerja), jadi kami yang di Indonesia harus mempersiapkan pernikahan dengan segera dan cepat, untung hanya akad nikah saja tanpa resepsi.


Hari sudah ditentukan, si masnya juga udah beli tiket ke Indonesia, akan berangkat hari Senin, karena apa coba ? Hari Sabtu dan Minggu blio ini masih ingin ikutan rapat besar dengan seluruh anggota PPI Nederland di Limburg.


Pada hari Senin jam 12 berangkatlah si mas nih dianterin rombongan teman2nya dari Delft untuk berangkat ke bandara Schiphol, tapi ditengah perjalanan tiba2 mas nih teringat sesuatu.....maka langsung cek, buka buku paspornya.....wha dhalahhhhhhh.......lupa memperpanjang paspor......


Langsung telpon travel agentnya untuk minta diundur 1 hari dan karena gak peak season jadi bisa ada seat, juga karena travel agentnya masih temannya, jadi gak susah....dan mobil langsung patah balik menuju KBRI - Den haag.


Masih untung juga karena mas kan ex anaknya diplomat ( ayahnya mas pernah jadi atase diKBRI Den Haag), jadi dikit KKN lah, bisa selesai besok pagi. Untung juga karena KLM kan berangkat siang kalau gak salah waktu itu, jadi Selasa pagi2 langsung KBRI dan langsung bandara.


Hanya saja kami yang di Indonesia ini cukup pusing waktu ditelpon kalau datangnya mundur 1 hari karena paspor LUPA diperpanjang.....


Kirain cuman waktu itu aja lupa, ternyata lupa berlanjut, lalu siapa yang harus dihubungi ? ( kan kalau reklame obat mah "kalau sakit berlanjut hubungi dokter", lalu jadi becandaan dirubah jadi "kalau sakit berlanjut pukuli dokter", nah kalau kasus yang ini gimana ya ? kalau lupa berlanjut hubungi mertua atau pukuli.....husy kuwalat ntar.....)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home